KULINER. Tape Uli: Manisnya Warisan, Hangatnya Kasih Sayang

Image
     Tape uli adalah salah satu k ue tradisional Betawi yang memiliki kekayaan rasa sekaligus makna. P erpaduan antara uli ketan yang gurih dan tape singkong yang manis-asam. Sekilas sederhana, tetapi di dalamnya tersimpan nilai kasih sayang, kebersamaan, dan warisan budaya yang tak ternilai. Sejak dahulu, tape uli sering disajikan dalam acara keluarga, menjadi simbol kehangatan dan kerukunan. Setiap proses pembuatannya mengajarkan kesabaran, ketelitian, sekaligus cinta yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di tengah gempuran makanan modern, menjaga tape uli berarti menjaga jati diri. Melestarikan kue tradisional ini bukan sekadar mempertahankan rasa, melainkan merawat kenangan, menghargai leluhur, serta menanamkan kebanggaan budaya pada anak cucu. Mari kita jaga warisan ini. Karena melalui sepiring tape uli, kita belajar bahwa cinta pada budaya dimulai dari hal-hal sederhana, dari meja makan keluarga, hingga ke hati yang penuh kasih.   Order Tape Uli: 08527...

Persit KCK Cabang X Rindam PD XIII/Mdk Mengikuti Webinar Peduli Kanker


Dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia, Persit Kartika Chandra Kirana Cabang X Rindam PD XIII/Merdeka mengikuti Webinar Peduli Kanker yang bertema “Close the Care Grap” yang artinya “Hentikan Kesenjangan Perawatan” pada Jumat 4 Februari 2022. “Tujuan dari webinar ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam meghindari faktor resiko kanker” ujar Direktur Jenderal P2P, Dr, dr Maxi Rein Rondonuwu. Peserta yang hadir via zoom berjumlah 1000 orang dan lebih dari 1500 orang mengikuti melalui youtube live streaming. Turut hadir Ibu Agum Gumelar dan Ibu Hetty Andika Perkasa. 




Kegiatan Webinar Peduli Kanker yang diselenggarakan oleh Kementrian kesehatan Republik Indonesia di buka oleh Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC,CLU. Dalam sambutannya Menteri Kesehatan meyampaikan bahwa saat ini, kanker menjadi salah satu masalah kesehatan tertinggi di dunia. Hampir 70% kematian akibat kanker terjadi di negara-negara berkembang atau low middle income countries (LMICs), termasuk di Indonesia. Sekitar 70% pasien kanker dating pada stadium lanjut sehingga berdampak pada efektifitas pengobatan, kualitas hidup dan pembiayaan. Beban ini dapat berkurang, jika kita memiliki kesadaran dan kepedulian , serta dapat mengambil peran masing-masing secara masif dalam upaya penanggulangan kanker.  

Hadir dalam seminar tersebut sebagai pembicara Prof, Dr, dr, Aru Wisaksono Sudoyo, Sp. PD-KHOM,FINASIM, FACP yang menjelaskan tentang mengenal factor resiko kanker, Dr,dr, Tofan Widya Utami, Sp.OG (K)-Onk yang menjelaskan tentang apa dan bagaimana deteksi dini kanker, dr. Siti Annisa Nuhonni Sp. KFR (K) yang menyampaikan tentang peran masyarakat dalam penanggulangan kanker, dan cerita dari penyintas kanker ibu Sumbangsih Elly Mawati. Bertindak sebagai moderator dr, Nur Melani Sari, SP.A(K), M. Kes


Susan Rajab 







Comments

Popular posts from this blog

Berdialog Dengan Sang Pencipta

Tuanku Imam Bonjol dan Sulawesi Utara

Tari Katrili Perpaduan Budaya Minahasa Eropa