KULINER. Tape Uli: Manisnya Warisan, Hangatnya Kasih Sayang

Image
     Tape uli adalah salah satu k ue tradisional Betawi yang memiliki kekayaan rasa sekaligus makna. P erpaduan antara uli ketan yang gurih dan tape singkong yang manis-asam. Sekilas sederhana, tetapi di dalamnya tersimpan nilai kasih sayang, kebersamaan, dan warisan budaya yang tak ternilai. Sejak dahulu, tape uli sering disajikan dalam acara keluarga, menjadi simbol kehangatan dan kerukunan. Setiap proses pembuatannya mengajarkan kesabaran, ketelitian, sekaligus cinta yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di tengah gempuran makanan modern, menjaga tape uli berarti menjaga jati diri. Melestarikan kue tradisional ini bukan sekadar mempertahankan rasa, melainkan merawat kenangan, menghargai leluhur, serta menanamkan kebanggaan budaya pada anak cucu. Mari kita jaga warisan ini. Karena melalui sepiring tape uli, kita belajar bahwa cinta pada budaya dimulai dari hal-hal sederhana, dari meja makan keluarga, hingga ke hati yang penuh kasih.   Order Tape Uli: 08527...

Tuanku Imam Bonjol dan Sulawesi Utara


Makam Tuanku Imam Bonjol 




Imam Bonjol adalah salah satu pahlawan nasional yang gambarnya tertera di uang lembaran 5.000 rupiah yang dikeluarkan pada tahun 2001. Beliau adalah pahlawan nasional yang berasal dari Minangkabau Sumatera Barat. Nama aslinya adalah Muhammad Shahab. Seorang ulama yang pemimpin Perang Padri untuk menentang penjajahan Belanda di bumi Minangkabau pada abad ke-19. Tuanku Imam Bonjol diasingkan oleh Belanda ke bumi Minahasa Sulawesi Utara. Dalam pengasingan beliau wafat dan dimakamkan di Desa Lotta, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.



Saat kami melintasi jalan raya Pineleng, dari Manado menuju Tomohon, Alhamdulilah dapat menyempatkan diri mampir untuk berziarah ke makam Tuanku Imam Bonjol. Makam tersebut berada di sebuah bangunan berbentuk rumah adat Minangkabau. Dalam batu nisan tertulis:

“Peto Syarif Ibnu Pandito Bayanuddin bergelar Tuanku Imam Bonjol Pahlawan Nasional. Lahir tahun 1774 di Tanjung Bungo/Bonjol Sumatera Barat, wafat tanggal 6 November 1854 di Lota Minahasa, dalam pengasingan pemerintah kolonial Belanda karena berperang menentang penjajahan untuk kemerdekaan tanah air, bangsa dan negara”.







Comments

Popular posts from this blog

Berdialog Dengan Sang Pencipta

Tari Katrili Perpaduan Budaya Minahasa Eropa